Sabtu, 21 Mei 2016

Manusia Dan Keindahan (BAB 5)

Keindahan

             Keindahan, sering diutarakan kepada situasi tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan identik dengan kebenaran, sesuatu yang indah itu selalu mengandung kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak indah.
             Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
             Dalam bahasa Latin, keindahan diterjemahkan dari kata “bellum” Akar katanya adalah “benum” yang berarti kebaikan. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Prancis “beao” sedangkan Italy dan Spanyol ”beloo”. Kata benda Yunani klasik untuk “keindahan ” adalah κάλλος, kallos, dan kata sifat untuk “indah” itu καλός, kalos. Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu ὡραῖος, hōraios, kata sifat etimologis berasal dari kata ὥρα, hora, yang berarti “jam.” Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian dikaitkan dengan “berada di jam (waktu) yang sepatutnya.”
             Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Garis Besar Estetik” (Filsafat Keindahan) dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Perancis “beau”, Italia dan Spanyol “bello”, kata-kata itu berasal dari- bahasa Latin “bellum”. Akar katanya adalah ”bonum” yang berarti kebaikan kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi’ ”bonellum” dan terakhir dipendekkan sehingga ditulis “bellum”. Selain itu menurut luasnya dibedakan pengertian:
Keindahan dalam arti luas.
             Selanjutnya The Liang Gie menjelaskan.bahwa keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan. Misalnya Plato menyebut watak yang indah dan hukum yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan. Jadi pengertian yang seluas-Iuasnya meliputi :
• keindahan seni
• keindahan alam
• keindahan moral
• keindahan intelektual

Keindahan dalam arti estetik murni.
Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetik seorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.
Keindahan dalam arti yang terbatas, mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut bendabenda yang dapat -diserap dengan penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna. keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengamat.


 Renungan

             Renungan berasal dari kata dasar “renung” yang artinya memikirkan sesuatu secara diam-diam, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan merupakan wujud dari merenung. Renungan dapat berupa memikirkan tentang sesuatu yang dirasanya ada yang kurang, sesuatu yang tidak sempurna, atau masalah dalam kehidupan. Renungan dapat menentramkan jiwa, menenangkan hati dan membuat aliran suatu pikiran menjadi lancar.  Renungan juga dapat berupa memikirkan sesuatu untuk menciptakan suatu karya seni.
             Renungan bisa juga dikatakan memikirkan sesuatu hal yang telah terjadi, yang baru terjadi, maupun belum dialami oleh manusia. Suatu contoh renungan yaitu, suatu ketika manusia ingin membuat suatu karya seni rupa. Kemudian manusia itu belum mempunyai ide tentang karya seni rupa apa yang ingin dibuat. Salah satunya dengan cara merenung, lalu pergi ke suatu tempat yang tenang. Dia mengharapkan suatu petunjuk atau ide untuk karya seni rupa yang ingin ia buat. Dalam merenung menciptakan seni ada beberapa teori. Teori-teori itu ialah : teori pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologik.


 Keserasian

             Keserasian berasal dari kata serasi yang mengandung arti cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kemudian keserasian merupakan keselarasan, kesepadanan, keharmonisan antara yang satu dengan yang lainnya. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang. Dalam pengertian perpaduan misalnya, warna cat rumah dipadukan suasana alam yang hijau disekitarnya. Apabila warna cat rumah itu cocok dengan alam sekitarnya maka akan enak dipandang. Karena itu dalam keindahan ini, sebagian para ilmuan menjelaskan, bahwa keindahan pada dasamya adalah sejumlah kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal. Kulitas yang paling disebut oleh sebagian ahli piker adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast).
             Filsuf Ingris Herbert Read merumuskan definisi, bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat di antara pencerapan-pencerapan inderawi kita (beauti is unity of formal relations among our sence-perception). Pendapat lain menganggap pengalaman estetik suatu keselarasan dinamik dari perenungan yang menyenangkan.
Teori tentang Keserasian.
1. Teori Objektif dan Teori Subjektif
             Teori Objektif menyatakan bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetika adalah sifat (kualitas) yang memang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan. Pendukung teori objektif adalah Plato, Hegel, dan Bernard Bocanquat. Sedangkan teori subjektif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri. Pendukung teori subjektif adalah Henry Home, Earlof Shaffesbury, dan Edmund Burke.
2. Teori Perimbangan

             Dalam arti yang terbatas yakni secara kualitatif yang di ungkapkan dengan suatu perhitungan, keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak ada keteraturan yakni tersusun dari daya hidup, penggambaran, pelimpahan, dan pengungkapan perasaan.

Berikut adalah power point dari materi diatas, klik disini

Rabu, 18 Mei 2016

Manusia Cinta Dan Kasih

A. Pengertian Cinta Kasih
Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang ataupun sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan.
B. Cinta menurut Ajaran Agama
  1. Cinta diri
  2. Cinta kepada sesama manusia
  3. Cinta seksual
  4. Cinta kebapakan
  5. Cinta kepada Tuhan
  6. Cinta kepada Rasul
C. Kasih Sayang
Perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Sikap kasih sayang merupakan pertumbuhan dari cinta.
D. Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan adalah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.
E. Pemujaan
Salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaa manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
F. Belas Kasihan
  1. Cinta Agape
  2. Cinta Philia
  • Cinta Amor/eros
G. Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih antar orang-orang yang sama-sama sebanding.
untuk bentuk power pointnya klik disini

Selasa, 10 Mei 2016

Manusia Dan Kebudayaan

       Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain.Dalam
pembahasan awal mengenai mata kuliah IBD kita sudah bicarakan bahwa kedua hal tersebut menipakan dasar bagi pembahasan materi-materi selanjutnya. Dalam uraian ini kita akan mencoba membahas tentang pengertian-pengertian dasar tentang manusia dan kebudayaan. Uraian ini dimaksudkan untuk memberikan dasar yang lebih kuat untuk  pembahasan tentang materi IBD.

A.      Manusia
        Manusia di alam duma ini memegang peranan yang unik. dan dapat dipandang dari banyak segi.
Dalani ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dan partikel-partikel atom yang
membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia). manusia merupakan
kumpulan dan berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan menipakan kumpulan dan
energi (ilmu Fisika). manusia merupakan mahiuk biologis yang yang tergolong dalam golongan
mahiuk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia menipakan mahluk yang ingin
memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan. sering disebut homo
economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan mahiuk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri
(sosiologi). mahiuk yang selalu ingin mempunyal kekuasaan (politik). mahiuk yang berbudaya.
sering disebut homo-humanus (filsafat). dan lain sebagainya.
      Dari definisi-definisi tersebut diatas kita dapat melihat bahwa manusia selain dapat
dipandang dari banyak segi. juga mempunyai banyak kepentingan. Tetapi siapakah manusia
itu sebenarnya ? dengan berdasar pada uraian di atas tentu kita akan mengalami kesulitan
dalam menjawab pertanyaan tersebut, oleh karena itu kita kan mencoba menerjemahkan siapa
nianusia itu dan unsur-unsur yang membangun manusia.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur
yang membangun manusia

1.       Manusia itu terdiri dan enipat unsur yang saling terkait, yaitu
   a.  Jasad, yaftu : badan kasar manusia yang nampat pada luarnya, dapat diraba dan
       difoto, dan menempati ruang dan waktu (hal 62)
   b. hayat. yaitu : mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak (hal 66)
   c. nih, yaitu : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan
       memaharni kebenaran, suatu kernampuan mencipta yang bcrsifat konseptual yang 
       menjadi pusat lahimya kebudayaan (hal 77)
  d. nafs, dalarn pengertian din atau keakuari, yaitu kesadaran tenlang diii sendin (hal79). (Asy’arie, 1992 hal : 62-84)

2.       Manusia sebagai suatu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :
   a.  Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak.
        Id merupakan libido murni, atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang
        irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses
        ketidaksadaran (unconcious). Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri,
        tetapi terkait dengan struklur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator
        antara insting Id dengan dunia luar.
   b. Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dan
       Id, seringkali disebut sebagai kepribadian "eksekutif" karena peranannya dalam
       menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang
       lain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan dua tahun, pada saat anak secara
       nyata berhubungan dengan lingkungannya.
  c. Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, unculnya kira-kira pada
      usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembeng secara internal dalam
      diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. jadi superego merupakan sesatuan
      standar moral tingkah laku ini diwakilkan atau ditunjukan oleh superego.
      kode moral positif disebut ego ideal, suatu perwakilan atau ditunjukan oleh superego.

      Dari uraian diatas dapat dikaji aspek tindakan manusia dengan menganalisa hubungan
antara tindakan dan unsur-unsur manusia. seringkali misalnya orang yang senang terhadap
penyimpangan nilai-nilai masyarakat dapat didefinisikan bahwa orang tersebut lebih
dikendalikan oleh Id dibanding superego-nya, atau seringkali ada kelainan yang
terjadi pada manusia misalnya orang yang beraras bn bertubuh pendek berani tampil ke muka umum,
dapat diterangkan dengan mengacu pada unsur nafs (Kesadaran diri) yang dimiliki oleh manusia.

B.       Hakikat Manusia

a.       Mahluk Ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai suatu kesatuan yang utuh.

Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, sirasa, wujudnya kongkrit tetapi tidak
abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat didalam tubuh,
tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba sifatnya abstrak tetapi abadi. Jika manusia meninggal, jiwa terlepas dari tubuh dan kembali kepada Tuhan, dan jiwa tidak mengalami kehancuran, jiwa adalh roh yang ada si dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.

b.      Mahiuk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk
       lainnya.

Kesempurnaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia. Dengan akal (ratio) manusia mampu menciptakan ihnu pengetahuan dan teknologi. Adanya nilai baik dan buruk, mengharuskan manusia mampu mempertimbangkan, menilai dan berkehendak menciptakan kebenaran, keindahan, kebaikan alau sebaliknya. Selanjutnya dengan adanya perasaan, manusia mampu menciptakan kesenian. Daya rasa (perasaan) dalam din manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalul pancaindra, tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia atau binatang. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia
misalnya:
   1. Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan. Seseorang
merasa senang atau puas apabila la dapat mengetahui sesuatu, sebaliknya tidak senang
atau tidak puas apabila la tidak berhasil mengetahui sesuatu.

   2. Perasaan estetis, yaitu perasaan yang berkenan dengan keindahan. Seseorang merasa
senang apabila ia melihat atau mendengar sesuatu yang indah, sebaliknya timbul perasaan
kesal apabila tidak indah.

   3. Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkcnaan dengan kebaikan. Seseorang merasa senang
apabila sesuatu itu balk, sebaliknya perasaan benci apabila sesuatu itu jahat.

   4. Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan
dari yang lain. Apabila seseorang memiliki kelebihan pada dirinya, la merasa tinggi,
angkuh, dan sombong, sebaliknya apabila ada kekurangan pada dirinya la merasa rendah
diri (minder)

   5. Perasaan sosial, yaltu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup
bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain. Apabila orang berhasil, ia ikut
senang, apabila orang gagal, memperoleh musibah, ia ikut sedih.

   6. Perasaan religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.
Seseorang merasa tentram jiwanya apabila la tawakal kepada Tuhan, yaitu mematuhi
segala perintah - Nya dan menjauhi larangan - Nya.
Adanya kehendak dan setiap manusia mampu menciptakan perilaku tentang kebaikan
menurut moral.

c.       Mahiuk biokultural, yaltu mahiuk hayati yang budayawi

Manusia adalali produk dan saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan
budayawi. Sebagal mahiuk hayati, manusia dapat dipelajan dan segi-segi anatomi,
fisiologi atau faal, biokimia, psikobiologi. patologi, genetika, biodemografi, evolusi
biologisnya, dan sebagainya. Sebagai mahiuk budayawi manusia dapat dipelajari dañ segi
- segi : kemasayarakatan, kekerabatan, psikologi sosial, kesenian, ekonomi, perkakas,
bahasa, dan sebagainya.

d.      Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekoIogi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya
        Soren Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor ajaran “eksistensialisme” memandang manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah mahiuk alamiah yang terikat dengan lingkungannya (ekologi). memiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk pada hukum alamiah pula.
        Hidup manusia rnempunyai Liga taraf, yaitu estetis, etis dan religius. Dengan kehidupan
estetis, manusia mampu menangkap duma sekitamya sebagai dunia yang mengagumkan dan mengungkapkan kembali (karya) dalarn lukisan, tarian, nyanyian yang indah. Dengan etis, manusia meningkatkan kehidupan estetis ke dalam tingkatan manusiawi dalam bentuk- bentuk keputusan bebas dan dipertanggungjawabkan. Dengan kehidupan religius. manusia menghayati perternuannya dengan Tuhan.
        Semakin dekat seseorang dengan Tuhan. semakin dekat pula ia menuju kesempurnaan dan semakin jauh la dilepaskan dan rasa kekhawatiran. Semakin mendalam penghayatan terhadap Tuhan semakin bermakna pula kehidupannya. dan akan terungkap pula kenyataan manusia individual atau kenyataan manusia subyektif yang memiliki harkat dan martabattinggi.

C.      Keperibdian Bangsa Timur

Francis L.K Hsu, sarjana Anierika keturunan Cina yang mengkombinasikan dalam
dirinya keahlian di dalarn ilmu antropologi, ilmu psikologi, ilmu filsafat dan kesusastraan
cina kiasik. Karya tulisnya berjudul Psychological Homestatis Cina Kiasik. Majalah
American Anthiopologist, jilid 73 tahun 1971, halarnan 23-24.
        Ilmu psikologi yang memang berasal dan timbul dalam masyarakat Barat, dimiana
konsep individu itu mengambil tempat yang amat penting. biasanya menganalisis jiwa
manusia dengan terlampau banyak menekan kepada pembatasan konsep individu sebagal
kesatuan analisis tersendiri.
        Sampai sekarang. ilmu psikologi di negara-negara Barat itu terutarna mengembangkan
konsep-konsep dan teori-teori mengenai aneka warna isi jiwa. serta metode-metode dan
alat-alat untuk menganalisis dan mengukur secara detail variasi isi jiwa individu itu.
Sebaliknya. ilmu itu masih kurang mengembangkan konsep-konsep yang dapat menganalisis
jaringan berkait antara jiwa individu dan lingkungan sosial budayanya.
        Untuk rnenghindari pendekatan terhadap jiwa manusia ilmu. hanya sebagai subjek yang
tererkandung dalam batas individu yang terisolasi, niaka Hsu telah mengembangkan suatu
konsepsi, bahwa dalain jiwa manusia sebagai mahiuk sosial budaya itu mengandung delapan
daerah yang seolah-olah seperti lingkaran-lingkaran konsenins sekitar diri pribadi.
        Konsep yang dapat dipakai sebagai landasan untuk mengembangkan konsep lain itu.
menurut Francis L.K.Hsu adalah konsep Jen dalam kebudayaan Cina, yaitu manusia yang
berjiwa selaras, manusia yang berkepribadian.
        Usul Francis L.K.Hsu, agar para ahli psikologi tidak hanya memakal konsep barat
mengenai keprbadian itu, tetapi juga memperhatikan unsur hubungan mesra dan bakti itu.
Dalam konsep Jen, manusia yang selaras dan berkepribadian adalah manusia yang dapat
menjaga keseimbangan hubungan antara din kepribadiannya dengan lingkungan sekitarnya,
dan mencurahkan rasa cinta, kemesraan dan baktinya.


D.      PENGERTIAN KEBUDAYAAN

        Apabila kila berbicara tentang kebudayaan, maka kita langsung berhadapan dengan
pengertian istilalìnya. Pengertian kebudayaan menyangkut bermacam-macam definisi yang
telah dipikirkan oleh sarjana-sarjana bidang sosial budaya diseluruh dunia.
        Dua orang antropolog terkernuka yaitu Melville J. Ilerkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat
di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu.
Hejicovits memandang kebudayaan sebagal sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan
yang turun temurun dan generasi ke generasi hidup tenis. Walaupun orang-orang yang menjadi
anggota masyarakat senantiasa silih berganti disebabkan kematian dan kelahiran. Pengertian
kebudayaan meliputi bidang yang luasnya seolah-olah tidak ada batasnya. Dengan demikian
sukar sekali untuk rnendapatkan pcrnbatasan pengeitian atau definisi yang tegas dan terinci
yang mencakup segala sesuatu yang seharusnya temiasuk dalam pengertian tersebut. Dalarn
pengeitian sehari-hari istilah kcbudayaan sering diartikan sarna dengan kesenian. terutama
seni suara dan seni tan.
        Kebudayaan jika dikaji dan asal kata bahasa sansekerta berasal dan kata budhayah
yang berarti budi atau akal. Dalarn bahasa latin, kebudayaan berasal dan kata colere, yang
berarti mengolah tanah. jadi kebudayaan secara urnum dapat diartikan sebagai “segala sesuatuyang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau
lempat tinggalnya:, atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan
dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya. Budaya dapat pula diaflikan sebagai
himpunan pengalaman yang dipelajari. mengacu pada pola-pola perilaku yang ditularkan
secam sosial, yang merupakan kekhususan kelompok sosial tertentu (Keesing, jilid I, 1989;
hal 68)
        Kebudayaan dengan deniikian mencakup segala aspek kehidupan manusia, baik yang
sifatnya material, seperti peralatan-peralatan kerja dan teknologi. maupun yang non-material,
seperti nilai kehidupan dan seni-seni tertentu.
        Seorang antiopolog yaitu E.B.Tylor (1871) mendefinisikan kebudayaan sebagai
berikut :
        Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan kemampuan lain serta kebiasaan - kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat Dengan perkataan lain kebudayaan mencakup kesemuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagal anggota masyarakat.

E.       Unsur-Unsur Kebudayaan

        Untuk lebih mendalami kebudayaan, perlu dikenal beberapa masalali lain yang
menyangkut kebudayaan. Misalnya apa yang disebut dengan unsur. Yang dimaksud dengan
unsur disini adalah apa saja sesungguhnya kebudayaan itu, sehingga kebudayaan disini lebih
mengandung makna totalitas dan pada sekedar penjumlalian unsur-unsur yang terdapat di
dalamnya.
        Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsur-unsur kecil yang merupakan bagian dan suatu kebulatan yang bersifat sebagal kesatuan.
Misalnya dalarn kebudayaan Indonesia dapat dijumpai unsur besar seperti umpanya Majelis Permusyawaratan Rakyat disamping unsur-unsur kecil seperti sisir, kancing, baju. peniti dan
lain-lainnya yang dijual di pinggir jalan.
        Beberapa orang sarjana, telah mcncoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan,
misalnya Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan. Dikatakannya bahwa hanya ada empat unsur dalam kebudayaan, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi keluarga, dan kekuatan politik. Sedangkan Bronislaw Malinowski mengatakan bahwa unsur-unsur itu terdiri dan sistern norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan. dan organisasi kekuatan.
        C.Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal Categories ofCulture
mengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:

1. Sistem Religi (sistem kepercayaan).
        Merupakan produk manusia sebagai homo religius. Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa di atas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang malia besar. Karena itu manusia takut, sehingga menyembahnya dan
lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama.

2. Sistem organisasi kemasyarakatan.
        Merupakan produk dan nianusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya
lemah, namun memiliki akal, maka disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia
bekerja sarna unruk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

3. Sistem pengetahuan.
        Merupakan produk niariusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan dapat diperoleh
dan pemikiran sendiri, disamping itu didapat juga dan orang lain. Kemampuan manusia
mengingat- ingat apa yang telali diketahul kemudian menyainpaikannya kepada orang
lain melalui bahasa, menyebabkan pengetahuan menyebar luas. Lebih-lebih bila
pengetahuan itu dibukukan, maka penyebarannya dapat dilakukan dan satu generasi ke
generasi berikutnya.

4. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi.
        Merupakan produk manusia sebagai homo econoniicus menjadikan tingkat kehidupan
manusia sccara urnum terus meningkat.

5. Sistem Teknologi dan Peralatan.
        Merupakan produk dan manusia sebagai homo faber. Bersumber dan pemikirannya
yang cerdas dan dibantu dengan tangannya yang dapat memegang sesuatu dengan
erat, manusia dapat membuat dan mempergunakan alat. Dengan alat-alat ciptaannya itulah
manusia dapat lebih mampu mencukupi kebutuhannya daripada binatang
6. Bahasa.
        Merupakan produk dan manusia sebagai homo longuens. Bahasa manusia pada
mulanya diwujudkan dalam bentuk tanda (kode) yang kemudian disempurnakan dalam
bentuk bahasa lisan, dan akhinya menjadi bentuk bahasa tulisan.
7. Kesenian.
        Merupakan hash dan manusia sebagai homo aesteticus. Setelab manusia dapat
mencukupi kebutuhan fisiknya, maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya untuk dipuaskan.
Manusia bukan lagi semata-mata memenuhi kebutuhan isi perut saja, mereka juga perlu
pandangan mata yang indah, suara yang merdu, yang semuanya dapat dipenuhi melalui
kesenian.
        Cultural-universal tersebut, dapat dijabarkan lagi ke dalam unsur-unsur yang lebih
kecil. Disebut kegiatan-kegiatan kebudayaan atau cultural activity Contoh cultural universal
pencaharian hidup dan ekonomi, antara lain mencakup kegiatan-kegiatan seperti pertanian,
petemakan, sistem produksi, sistem distribusi, dli.

F.       Wujud Kebudayaan.
      Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu

1. Kompleks gagasan. konsep, dan pikiran manusia:
        Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat diihat, dan berpusat pada
kepala-kepala manusia yang menganutnya. atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran
warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup. Kalau warga masyarakat ladi
menyatakan gagasan meitka dalarn tulisan, maka lokasi dan kebudayaan ideal seiring berada
dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat yang beisangkutan. Sekarang kebudayaan ideal juga banyak tersimpan dalarn disk, arsip, koleksi mici film dan
microfish.
2. Kompleks aktivitas :
        Berupa aktivitas manusia yang saling beiinteraksi, bersifat kongkret dapat diamati atau
diobservasi. Wujud ini sering disebut sistem sosial. Sistem sosial ini terdin dari aktivitas-aktivitasmanusia-manusia yang berinteraksì, berhubungan, serta bergaul satu dengan yang lain dari
detik ke detik, dan hari ke hari. dan dan tahun ke tahun, selalu menuruti pola-pola tertentu
yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sebagai rangkaian aktivitas manusia dalam masyarakat
sistern sosial bersifat konkiet, terjadi disekeliling kita sehari-hani. bisa diobservasi. difoto dan
didokurnentasi.
3. Wujud sebagal benda:
        Aktivitas nianusia yang saling beñnieraksi tidak lepas dan berbagai penggunaan peralatan
sebagai hash karya manusia unluk mencapai tujuannya. Aktivitas karya manusia tersebut
nienghasilkan benda untuk berbagai keperluan hidupnya. Kebudayaan dalam bentuk fisik
yang kongkret bisa juga disebut kebudayaan fisik. mulai dari benda yang diarn sampai pada
benda yang bergerak.
        Ketiga wujud dan kebudayaan tadi, dalam kenyataan kehidupan masyarakat tak terpisah
satu sarna lain. Kebudayaan ideal dan adat istiadat mengatur dan niembeni arah kepada
tindakan-tindakan dan karya rnanusia. Baik pikiran-pikiran dan ide-ide , maupun tindakan
dalam karya manusia, menghasilkan benda-benda kebudayaan fisiknya. Sebaliknya kebudayaan
fisik membentuk suatu lingkungan hidup tertentu yang niakin lama makin nìenjauhkan manusia
dan lingkungan alaniialinya sehingga mempengaruhi pula pola-pola perbuatannya, bahkan
juga cara berpikirnya.

G.     Orienasi Nilai Budaya

        Kebudayaan sebagal karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C.Kluckhohn dalam
karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan
di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1. Hakekat hidup manusia ( MH)
        Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstrim, ada yang berusaha
untuk memadamkan hidup, ada pula yang dengan pola-pola kelakuan tertentu mcnganggap
hidup sebagai suatu hal yang balk, “mengisi hidup”
2. Hakekat karya manusia ( MK)
Setiap kebudayaan hakekamya berheda-beda, diantaranya ada yang beranggapan bahwa
karya beitujuan untuk hidup. karya memberikan kedudukan atau kehormatan, karya
merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3. Hakekat waktu manusia ( WM)
        Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda, ada yang berpandangan mementingan
orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini atau masa yang
akan datang.

4. Hakekat alam manusia ( MA)
        Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau
memanfaatkan alam semaksimal mungkin. ada pula kebudayaan yang beranggapan
manusia harus harmonis dengan alam dan manusia harus menyerah kepada alam.
5. Hakekat hubungan manusia ( MN)
        Dalani hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia. baik secara
horizontal (sesamanya) maupun secara vertikal (orientasi kepacla tokoh-tokoh). Ada pula
yang berpandangan individualistls ( menilai tinggl kekuatan sendiri).

H.     Perubahan Budaya

        Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah. sekalipun
masyarakat dan kebudayaan primitif yang terisolasi dan berbagai hubungan dengan masyarakat
lainnya.
        Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak.
Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang
menjadi wadah kebudayaan tadi. Gerak manusia terjadi oleh karena la mengadakan
hubungan-hubungan dengan manusia lainnya. Artinya, karena teijadi hubungan antar kelompok
manusia di dalam masyarakat.
        Terjadinya gerak / perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal:
1. Sebab-sebab yang berasal dan dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya
perubahan jumlah dan komposisi penduduk.

2. Sebab-sebab pembahan lingkungan alarn dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat
yang hidupnya terbuka, yang berada dalani jalur-jalur hubungan dengan masyarakat
dan kebudayaan lain. cenderung untuk berubah lebih cepat.
        Perubahan ini, selain karena jurnLah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya
difusi kebudayaan, penemuan-pcnemuan baru. khususnya teknologi dan inovasi.
        Perubahan sosial dan penthahan kebudayaan berbeda. Dalam Perubahan sosial teijadi
perubahan struktur sosial dan pola-pola hubungan sosial, antara lain, sistem politik dan
kekuasaan, persebaran penduduk. sistem status, hubungan-hubungan di dalam keluarga.
        Perubahan sosial adalab segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di
dalarn suatu masyarakat. yang mempengaruhi sistern sosialnya, termasuk didalarnnya niali-nilai,
sikap-sikap dan pola-pola perilaku di antara kelonipok-kelompok dalam masyarakat.
        Sedangkan perubahan kebudayaan atau akulturasi terjadi apabila suatu kelompok
manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing
yang bebrbeda sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu dengan lambat
laun diterima dan diolah kedalarn kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya
kepnbadian kebudayaan itu sendiri.

I.        Kaitan Manusia Dan Kebudayaan

Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai
perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Telapi
apakah sesederhana itu hubungan keduanya?
        Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilal sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia mencipiakan
kebudayaan dan setelah kebudayaan itu tercipta  maka kebudayaan mengatur hidup manusia
agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuaan. Contoh
sederhana yang dapat kita lihat adalah huhungan antara manusia dengan peraturan-peraturan kemasyarakatan.  Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia. setelah peraturan itu
jadi maka manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dan kebudayaan, karena kebudayaan itu menipakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dan kemauan manusia
yang membuatnya.
        Dan sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagal dialektis. maksudnya
saling terkait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
1. Ekstemalisasi, yaitu perasaan dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun
dunianya. Melalui ekstemalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia

2. Obyektivasi, yaitu proses dirnana masyarakat menjadi realitas obyektif. yaitu suatu
kenyataan yang terpisah dan manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian
masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan inempengaruhi bahkan membentuk
perilaku manusia.

3. Intemalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya
bahwa manusia mempelajari kembali masyarakainya sendiri agar dia dapat hidup dengan
balk, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat adalah cipiaan manusia, dia akan
menjadi terasing atau tealinasi (Berger. dalam terjernahan M.Sastrapratedja. 1991: hal : xv)
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat. oleh karena itu mempunyai
hubungan keterkailan yang erdt satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi
membedakan mana yang lebìh awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap
keberadaan keduanya hams rnenycrtakan pembatasan rnasalah dan waktu agar penganalisaan

dapat dilakukan dengan lebih cermat.

Tujuan Tentang Ilmu Budaya Dasar (Resume IBD)


BAB I

            A.      PENDAHULUAN

Mata kuliah ilmu budaya dasar adalah suatu mata kuliah yang menyangkut tentang nilai-nilai, tentang kebudayaan, tentang berbagai macam masalah yang dihadapi manusia dalam hidup sehari-hari. Hal ini perlu, karena dirasakan kekurangan pada siem pendidikan di Indonesia, baik pada tingkat menengah maupun tingkat perguruan tinggi.
Tanpa dipungkiri banyak fator-faktor lain yang menyebabkannya, salah satu yang penting adalah system pendidikan kita. Tidak dapat disangkal bahwa ruang lingkup pendidikan kita amat sempit dan condong membuat manusia-manusia sepisesialis yang tidak berpandangan luas. Para erguruan inggi di Indonesia kurang mempunyai tempat yang sama intik berpijak, mereka relative terlalu mengesampingkan bidang-bidang yang lain. Ini tidak berarti bahwa mereka harus ikut campur bidang-bidang lain, tetapi agaknya keadaan ini yang membuat mereka seakan-akan buta akan bidang lain
Dalam penjelasan dia atas diharapkan kegunaan mata kuliah Ilmu Budaya Dasar agar lulusan perguruan tinggi Indonesia dari semua Jurusan dapat mempunyai suatu kesamaan bahan pembicaraan. Adanya kesamaan ini diharapkan, agar interelasi antara intelektual kita lebih sering dengan akibat yang positif bagi perkembangan dan pembangunan Negara kita pada umumnyadan perbaikan pendidikan pada khusunya.


B.      ILMU BUDAYA DASAR SEBAGAI BAGIAN DARI MATA KULUAH  DASAR UMUM 

Ilmu budaya dasar merupaka salah satu komponen dari sejumlah mata kuliah dasar umum
(MKDU) yang merupakan mata kuliah wajib di semua perguruan tinggi, baik yang
silamya eksakta maupun yang non eksakta.
Secara khusus MKDU bertujuan untuk menghasilkan warga negara sarjana yang
berkualifikasi sebagi berikut:
·        Beijiwa Pancasila sehingga segala keputusan seita tindakannya menoerminkan        pengamalan nilai-nilai pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi,  yang mendahulukan kepentingan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana  Indonesia.
·        Takwa tethadap Tuhan Yang Maha Esa, bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran
       agamanya. dan memiliki tenggang rasa teitiadap pemeluk agama lain.
·     Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral di dalam menyikapi
       peimasalahan kehidupan baik sosial, ekonomi, politik. kebudayaan, maupun
       pertahanan ke amanan.
·       Memiiki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat dan secara
       bersama-sama mampu berperan serta meningkatkan kualitasnya, maupun lingkungan
       alamiah dan secara bersama-sama berperan serta didalam pelestanannya.


Jadi, pendidikan umum yang menitik beraikan pada usaba untuk mengernbangkan
kepnbadian mahasiswa, pada dasamya berbeda dcngan mata kuliah-mata kuliah bantu yang
bertujuan untuk menopang keahlian mahasiswa dalam disiplin ilmunya. Demikian puta
beibeda
dengan pendidikan keahlian yang bertujuan untuk mengembangkan keahlian
mahasiswa dalam bidang atau disiplin ilmunya.


C.      PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR

                Secara sedeitìana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Istilah flinu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic
Humanitiesm yang berasal dan istilah bahasa Inggns “The Humanities’s. Adapun istilah
Humanities ¡tu sendiri berasal dan bahasa latin humanus yang bisa diartikan manusia, berbudaya
dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih
maniusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities
beikaitan dengan nilai-nilai yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau
manusia berbudaya. Agar supaya manusia bisa menjadi humanus, mereka hams mempelajan
ilmu yaltu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai
manusia itu sendiri.
                Untuk mengetahui bahwa Ilmu Budaya Dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya,
lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof.Dr.Harsya Bachtiar
mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar,
yaitu:
·       Ilmu-ilmu Alamiah ( natural science)
ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam
alarn sernesta. Untuk rnengkaji hal itu digunakan metode ilrniah. Caranya ialah dengan
menentukan hukum yang berlaku merigenai keteraturan-keteraturan itu, lab dibuat analisis
untuk mcnentukan suatu kualitas. Hasil anaLisis itu keniudian digeneralisasikan. Atas dasar
ini lalu dibuat prediksi . Hasil penelitiannya 100 % benar dan 100 % salah. Yang termasuk
kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain ialah astronorni, fisika, kimia, biologi, kedokteran,
mekanika.

·         Ilmu-ilinu Sosial ( social science )
ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam
hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman
dari ilmu-ilmu alamiah. Tetapi hasil penelitiannya tidak mungkin 100 % benar, hanya mendekati
kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antar manusia itu tidak dapat berubah
dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi,
sosiolog  politik. dernografi. psikologi. antropologi sosial. sosiologi hukurn, dsb.

·          Pengetahuan budaya (the humanities )
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memaharni dan mencari arti kenyataan-kenyataan
yang bersifat nianusiawi. Untuk mengkaji hal ¡tu digunakan metode pengungkapan
peristiwa-perisliwa dan pemyataan-pemyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Peristiwa-penstiwa dan pcmyatan-pemyaiaan ¡tu pada umumnya terdapat dalam tulisan-tulisan.,
Metode ini tklak ada sangkut pautnya dengan nietode ilrniah, hanya rnungkin ada pcngaruh
dari metode ilmiah.

              Pengetahuan budaya ( The Humanities ) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup
keahilan (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai
hidang keahlian lain. seperti seni tari, seni nipa, seni musik, dil. Sedang Ilmu Budaya Dasar
(Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat membeíikan pengetahuan dasar dan
pengeitian urnurn tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah
manusia dan kebudayaan.


D.  TUJUAN IlMU BUDAYA DASAR

Penyajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan
dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian
jelaslah bahwa mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli
dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities),
akan tetapi ilmu budaya dasar sernata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan
kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran seria kemampuan
kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya. baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitamya,
maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat:
·         Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga
mereka lebih mudab menyesuaikan din dengan lingkungan yang baru, terutama untuk
kepentingan profesi mereka
·         Memberi kesempatan pada mahahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang
masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap
persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
·         Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog
      satu sama lain. Dengan memitki sam bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih 
      lancar dalam berkomunikasi.


    E. RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR

                Bertitik tolak dan kerangka tujuan yang telah ditentukan diatas, dua masalah pokok
bisa dipakai sebagi bahan peitimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah
Ilmu Budaya Dasar. Kedua masalah pokok itu ialah:
  1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaandan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya ( The Humanities ), baik dan segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya. 
  2. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat. Dalam melihat dan menghadapi lingkungan alam, sosial dan budaya, manusia tidak hanya mewujudkan kesarnaan-kesamaan, akan tetapi juga ketidak seragaman yang diungkapkan secara tidak seragam. sebagaimana yang terlihat ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran, dan perasaan, tingkah laku, dan hash kelakuan mereka.

                Menilik kedua masalah pokok yang bisa dikaji dalam mata kuliah Ilmu Budaya. Dasar
tersebut di atas, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam
pengkajian. Manusia tidak sebagi subyek akan tetapi sebagai obyek pengkajian.
Pokok bahasan yang akan dikembangkan adalah:

·         Manusia dan cinta kasih
·         Manusia dan keindahan
·         Manusia dan penderitaan
·         Manusia dan keadilan
·         Manusia dan pandangan hidup
·         Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
·         Manusia dan kegelisahan
·         Manusia dan harapan.