Manusia dan kebudayaan merupakan
dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain.Dalam
pembahasan awal mengenai
mata kuliah IBD kita sudah bicarakan bahwa kedua hal tersebut menipakan dasar bagi
pembahasan materi-materi selanjutnya. Dalam uraian ini kita akan mencoba membahas tentang
pengertian-pengertian dasar tentang manusia dan kebudayaan. Uraian ini dimaksudkan untuk
memberikan dasar yang lebih kuat untuk pembahasan tentang materi IBD.
A.
Manusia
Manusia di alam duma
ini memegang peranan yang unik. dan dapat dipandang dari banyak segi.
Dalani ilmu
eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dan partikel-partikel atom yang
membentuk
jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia). manusia merupakan
kumpulan dan berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan menipakan kumpulan
dan
energi (ilmu Fisika). manusia merupakan mahiuk biologis yang yang tergolong dalam
golongan
mahiuk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia menipakan mahluk
yang ingin
memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan. sering
disebut homo
economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan mahiuk sosial yang tidak dapat
berdiri sendiri
(sosiologi). mahiuk yang selalu ingin mempunyal kekuasaan (politik).
mahiuk yang berbudaya.
sering disebut homo-humanus (filsafat). dan lain sebagainya.
Dari definisi-definisi
tersebut diatas kita dapat melihat bahwa manusia selain dapat
dipandang dari banyak
segi. juga mempunyai banyak kepentingan. Tetapi siapakah manusia
itu sebenarnya ? dengan
berdasar pada uraian di atas tentu kita akan mengalami kesulitan
dalam menjawab pertanyaan
tersebut, oleh karena itu kita kan mencoba menerjemahkan siapa
nianusia itu dan
unsur-unsur yang membangun manusia.
Ada dua pandangan yang
akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur
yang membangun manusia
1. Manusia
itu terdiri dan enipat unsur yang saling terkait, yaitu
a. Jasad, yaftu : badan kasar manusia yang nampat pada luarnya, dapat diraba dan
difoto,
dan menempati ruang dan waktu (hal 62)
b.
hayat. yaitu : mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak (hal 66)
c.
nih, yaitu : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual
dan
memaharni
kebenaran, suatu kernampuan mencipta yang bcrsifat konseptual yang
menjadi
pusat lahimya kebudayaan (hal 77)
d.
nafs, dalarn pengertian din atau keakuari, yaitu kesadaran tenlang diii sendin
(hal79).
(Asy’arie, 1992 hal : 62-84)
2. Manusia
sebagai suatu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :
a. Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak
nampak.
Id
merupakan libido murni, atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang
irrasional
dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses
ketidaksadaran
(unconcious). Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri,
tetapi
terkait dengan struklur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator
antara
insting Id dengan dunia luar.
b.
Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dan
Id,
seringkali disebut sebagai kepribadian "eksekutif" karena peranannya
dalam
menghubungkan
energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang
lain.
Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan dua tahun, pada saat anak secara
nyata
berhubungan dengan lingkungannya.
c.
Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, unculnya kira-kira
pada
usia
lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembeng secara internal
dalam
diri
individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. jadi superego merupakan
sesatuan
standar
moral tingkah laku ini diwakilkan atau ditunjukan oleh superego.
kode
moral positif disebut ego ideal, suatu perwakilan atau ditunjukan oleh
superego.
Dari uraian diatas dapat dikaji aspek
tindakan manusia dengan menganalisa hubungan
antara
tindakan dan unsur-unsur manusia. seringkali misalnya orang yang senang
terhadap
penyimpangan
nilai-nilai masyarakat dapat didefinisikan bahwa orang tersebut lebih
dikendalikan
oleh Id dibanding superego-nya, atau seringkali ada kelainan yang
terjadi
pada manusia misalnya orang yang beraras bn bertubuh pendek berani tampil ke
muka umum,
dapat
diterangkan dengan mengacu pada unsur nafs (Kesadaran diri) yang dimiliki oleh
manusia.
B.
Hakikat Manusia
a. Mahluk
Ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai suatu kesatuan yang
utuh.
Tubuh adalah
materi yang dapat dilihat, diraba, sirasa, wujudnya kongkrit tetapi tidak
abadi. Jika manusia itu
meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat didalam tubuh,
tidak dapat dilihat, tidak dapat
diraba sifatnya abstrak tetapi abadi. Jika manusia meninggal, jiwa terlepas
dari tubuh dan kembali kepada Tuhan, dan jiwa tidak mengalami kehancuran, jiwa
adalh roh yang ada si dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber
kehidupan.
b. Mahiuk
ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk
lainnya.
Kesempurnaannya
terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya
dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia. Dengan akal
(ratio) manusia mampu menciptakan ihnu pengetahuan dan teknologi. Adanya nilai baik dan buruk, mengharuskan
manusia mampu mempertimbangkan, menilai dan berkehendak menciptakan kebenaran,
keindahan, kebaikan alau sebaliknya. Selanjutnya dengan adanya perasaan, manusia mampu
menciptakan kesenian. Daya rasa (perasaan) dalam din manusia itu ada dua macam, yaitu
perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan
jasmani melalul pancaindra, tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia atau binatang. Perasaan rohani adalah
perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia
misalnya:
1. Perasaan intelektual, yaitu
perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan. Seseorang
merasa senang atau puas apabila
la dapat mengetahui sesuatu, sebaliknya tidak senang
atau tidak puas apabila la tidak
berhasil mengetahui sesuatu.
2. Perasaan estetis, yaitu
perasaan yang berkenan dengan keindahan. Seseorang merasa
senang apabila ia melihat atau
mendengar sesuatu yang indah, sebaliknya timbul perasaan
kesal apabila tidak indah.
3. Perasaan etis, yaitu perasaan
yang berkcnaan dengan kebaikan. Seseorang merasa senang
apabila sesuatu itu balk,
sebaliknya perasaan benci apabila sesuatu itu jahat.
4. Perasaan diri, yaitu perasaan
yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan
dari yang lain. Apabila
seseorang memiliki kelebihan pada dirinya, la merasa tinggi,
angkuh, dan sombong, sebaliknya
apabila ada kekurangan pada dirinya la merasa rendah
diri (minder)
5. Perasaan sosial, yaltu
perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup
bermasyarakat, ikut merasakan
kehidupan orang lain. Apabila orang berhasil, ia ikut
senang, apabila orang gagal,
memperoleh musibah, ia ikut sedih.
6. Perasaan religius, yaitu
perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.
Seseorang merasa tentram jiwanya
apabila la tawakal kepada Tuhan, yaitu mematuhi
segala perintah - Nya dan
menjauhi larangan - Nya.
Adanya kehendak dan setiap
manusia mampu menciptakan perilaku tentang kebaikan
menurut moral.
c. Mahiuk
biokultural, yaltu mahiuk hayati yang budayawi
Manusia
adalali produk dan saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan
budayawi.
Sebagal mahiuk hayati, manusia dapat dipelajan dan segi-segi anatomi,
fisiologi atau faal,
biokimia, psikobiologi. patologi, genetika, biodemografi, evolusi
biologisnya,
dan sebagainya.
Sebagai mahiuk budayawi manusia dapat dipelajari dañ segi
- segi : kemasayarakatan,
kekerabatan, psikologi sosial, kesenian, ekonomi, perkakas,
bahasa, dan sebagainya.
d. Mahluk
ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekoIogi), mempunyai kualitas dan
martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya
Soren
Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor ajaran “eksistensialisme” memandang manusia
dalam konteks kehidupan konkrit adalah mahiuk alamiah yang terikat dengan lingkungannya
(ekologi). memiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk pada hukum alamiah pula.
Hidup manusia rnempunyai Liga taraf, yaitu estetis, etis dan
religius. Dengan kehidupan
estetis, manusia mampu
menangkap duma sekitamya sebagai dunia yang mengagumkan dan mengungkapkan
kembali (karya) dalarn lukisan, tarian, nyanyian yang indah. Dengan etis, manusia
meningkatkan kehidupan estetis ke dalam tingkatan manusiawi dalam bentuk-
bentuk keputusan bebas dan dipertanggungjawabkan. Dengan kehidupan religius.
manusia menghayati perternuannya dengan Tuhan.
Semakin
dekat seseorang dengan Tuhan. semakin dekat pula ia menuju kesempurnaan dan semakin jauh la dilepaskan
dan rasa kekhawatiran. Semakin mendalam penghayatan terhadap Tuhan semakin bermakna
pula kehidupannya. dan akan terungkap pula kenyataan manusia individual atau
kenyataan manusia subyektif yang memiliki harkat dan martabattinggi.
C.
Keperibdian
Bangsa Timur
Francis L.K
Hsu, sarjana Anierika keturunan Cina yang mengkombinasikan dalam
dirinya
keahlian di dalarn ilmu antropologi, ilmu psikologi, ilmu filsafat dan
kesusastraan
cina kiasik.
Karya tulisnya berjudul Psychological Homestatis Cina Kiasik. Majalah
American Anthiopologist,
jilid 73 tahun 1971, halarnan 23-24.
Ilmu
psikologi yang memang berasal dan timbul dalam masyarakat Barat, dimiana
konsep
individu itu mengambil tempat yang amat penting. biasanya menganalisis jiwa
manusia dengan
terlampau banyak menekan kepada pembatasan konsep individu sebagal
kesatuan analisis
tersendiri.
Sampai
sekarang. ilmu psikologi di negara-negara Barat itu terutarna mengembangkan
konsep-konsep
dan teori-teori mengenai aneka warna isi jiwa. serta metode-metode dan
alat-alat
untuk menganalisis dan mengukur secara detail variasi isi jiwa individu itu.
Sebaliknya. ilmu itu
masih kurang mengembangkan konsep-konsep yang dapat menganalisis
jaringan berkait
antara jiwa individu dan lingkungan sosial budayanya.
Untuk
rnenghindari pendekatan terhadap jiwa manusia ilmu. hanya sebagai subjek yang
tererkandung
dalam batas individu yang terisolasi, niaka Hsu telah mengembangkan suatu
konsepsi,
bahwa dalain jiwa manusia sebagai mahiuk sosial budaya itu mengandung delapan
daerah yang
seolah-olah seperti lingkaran-lingkaran konsenins sekitar diri pribadi.
Konsep
yang dapat dipakai sebagai landasan untuk mengembangkan konsep lain itu.
menurut
Francis L.K.Hsu adalah konsep Jen dalam kebudayaan Cina, yaitu manusia yang
berjiwa
selaras, manusia yang berkepribadian.
Usul
Francis L.K.Hsu, agar para ahli psikologi tidak hanya memakal konsep barat
mengenai
keprbadian itu, tetapi juga memperhatikan unsur hubungan mesra dan bakti itu.
Dalam konsep
Jen, manusia yang selaras dan berkepribadian adalah manusia yang dapat
menjaga
keseimbangan hubungan antara din kepribadiannya dengan lingkungan sekitarnya,
dan mencurahkan rasa cinta, kemesraan dan baktinya.
D.
PENGERTIAN
KEBUDAYAAN
Apabila
kila berbicara tentang kebudayaan, maka kita langsung berhadapan dengan
pengertian istilalìnya.
Pengertian kebudayaan menyangkut bermacam-macam definisi yang
telah dipikirkan oleh
sarjana-sarjana bidang sosial budaya diseluruh dunia.
Dua
orang antropolog terkernuka yaitu Melville J. Ilerkovits dan Bronislaw Malinowski
mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat
di dalam masyarakat ditentukan
adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu.
Hejicovits memandang kebudayaan
sebagal sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan
yang turun temurun dan generasi
ke generasi hidup tenis. Walaupun orang-orang yang menjadi
anggota masyarakat senantiasa
silih berganti disebabkan kematian dan kelahiran. Pengertian
kebudayaan meliputi bidang yang
luasnya seolah-olah tidak ada batasnya. Dengan demikian
sukar sekali untuk rnendapatkan
pcrnbatasan pengeitian atau definisi yang tegas dan terinci
yang mencakup segala sesuatu
yang seharusnya temiasuk dalam pengertian tersebut. Dalarn
pengeitian sehari-hari istilah
kcbudayaan sering diartikan sarna dengan kesenian. terutama
seni suara dan seni tan.
Kebudayaan
jika dikaji dan asal kata bahasa sansekerta berasal dan kata budhayah
yang berarti budi atau akal.
Dalarn bahasa latin, kebudayaan berasal dan kata colere, yang
berarti mengolah tanah. jadi
kebudayaan secara urnum dapat diartikan sebagai “segala sesuatuyang dihasilkan
oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau
lempat tinggalnya:, atau dapat
pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan
dan mempertahankan hidupnya di
dalam lingkungannya. Budaya dapat pula diaflikan sebagai
himpunan pengalaman yang
dipelajari. mengacu pada pola-pola perilaku yang ditularkan
secam sosial, yang merupakan
kekhususan kelompok sosial tertentu (Keesing, jilid I, 1989;
hal 68)
Kebudayaan
dengan deniikian mencakup segala aspek kehidupan manusia, baik yang
sifatnya material, seperti
peralatan-peralatan kerja dan teknologi. maupun yang non-material,
seperti nilai kehidupan dan
seni-seni tertentu.
Seorang
antiopolog yaitu E.B.Tylor (1871) mendefinisikan kebudayaan sebagai
berikut :
Kebudayaan
adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat
dan kemampuan kemampuan lain serta kebiasaan - kebiasaan yang didapatkan oleh
manusia sebagai anggota masyarakat Dengan perkataan lain kebudayaan mencakup
kesemuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagal anggota
masyarakat.
E.
Unsur-Unsur
Kebudayaan
Untuk
lebih mendalami kebudayaan, perlu dikenal beberapa masalali lain yang
menyangkut kebudayaan. Misalnya
apa yang disebut dengan unsur. Yang dimaksud dengan
unsur disini adalah apa saja
sesungguhnya kebudayaan itu, sehingga kebudayaan disini lebih
mengandung makna totalitas dan
pada sekedar penjumlalian unsur-unsur yang terdapat di
dalamnya.
Kebudayaan
setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsur-unsur
kecil yang merupakan bagian dan suatu kebulatan yang bersifat sebagal kesatuan.
Misalnya dalarn kebudayaan
Indonesia dapat dijumpai unsur besar seperti umpanya Majelis Permusyawaratan
Rakyat disamping unsur-unsur kecil seperti sisir, kancing, baju. peniti dan
lain-lainnya yang dijual di
pinggir jalan.
Beberapa
orang sarjana, telah mcncoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan,
misalnya Melville J. Herkovits
mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan. Dikatakannya bahwa hanya ada
empat unsur dalam kebudayaan, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi keluarga,
dan kekuatan politik. Sedangkan Bronislaw Malinowski mengatakan bahwa
unsur-unsur itu terdiri dan sistern norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau
lembaga ataupun petugas pendidikan. dan organisasi kekuatan.
C.Kluckhohn
di dalam karyanya berjudul Universal Categories ofCulture
mengemukakan, bahwa ada tujuh
unsur kebudayaan universal, yaitu:
1. Sistem Religi (sistem
kepercayaan).
Merupakan
produk manusia sebagai homo religius. Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran
dan perasaan luhur, tanggap bahwa di atas kekuatan dirinya terdapat kekuatan
lain yang malia besar. Karena itu manusia takut, sehingga menyembahnya dan
lahirlah kepercayaan yang
sekarang menjadi agama.
2. Sistem organisasi
kemasyarakatan.
Merupakan
produk dan nianusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya
lemah, namun memiliki akal,
maka disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia
bekerja sarna unruk
meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
3. Sistem pengetahuan.
Merupakan
produk niariusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan dapat diperoleh
dan pemikiran sendiri,
disamping itu didapat juga dan orang lain. Kemampuan manusia
mengingat- ingat apa yang
telali diketahul kemudian menyainpaikannya kepada orang
lain melalui bahasa,
menyebabkan pengetahuan menyebar luas. Lebih-lebih bila
pengetahuan itu dibukukan, maka
penyebarannya dapat dilakukan dan satu generasi ke
generasi berikutnya.
4. Sistem mata pencaharian
hidup dan sistem-sistem ekonomi.
Merupakan
produk manusia sebagai homo econoniicus menjadikan tingkat kehidupan
manusia sccara urnum terus
meningkat.
5. Sistem Teknologi dan
Peralatan.
Merupakan
produk dan manusia sebagai homo faber. Bersumber dan pemikirannya
yang cerdas dan dibantu dengan
tangannya yang dapat memegang sesuatu dengan
erat, manusia dapat membuat dan
mempergunakan alat. Dengan alat-alat ciptaannya itulah
manusia dapat lebih mampu
mencukupi kebutuhannya daripada binatang
6. Bahasa.
Merupakan
produk dan manusia sebagai homo longuens. Bahasa manusia pada
mulanya diwujudkan dalam bentuk
tanda (kode) yang kemudian disempurnakan dalam
bentuk bahasa lisan, dan
akhinya menjadi bentuk bahasa tulisan.
7. Kesenian.
Merupakan
hash dan manusia sebagai homo aesteticus. Setelab manusia dapat
mencukupi kebutuhan fisiknya,
maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya untuk dipuaskan.
Manusia bukan lagi semata-mata memenuhi
kebutuhan isi perut saja, mereka juga perlu
pandangan mata yang indah,
suara yang merdu, yang semuanya dapat dipenuhi melalui
kesenian.
Cultural-universal
tersebut, dapat dijabarkan lagi ke dalam unsur-unsur yang lebih
kecil. Disebut kegiatan-kegiatan
kebudayaan atau cultural activity Contoh cultural universal
pencaharian hidup dan ekonomi,
antara lain mencakup kegiatan-kegiatan seperti pertanian,
petemakan, sistem produksi,
sistem distribusi, dli.
F.
Wujud
Kebudayaan.
Menurut dimensi wujudnya,
kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu
1. Kompleks gagasan. konsep,
dan pikiran manusia:
Wujud
ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat diihat, dan berpusat
pada
kepala-kepala manusia yang
menganutnya. atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran
warga masyarakat dimana
kebudayaan bersangkutan hidup. Kalau warga masyarakat ladi
menyatakan gagasan meitka
dalarn tulisan, maka lokasi dan kebudayaan ideal seiring berada
dalam karangan dan buku-buku
hasil karya para penulis warga masyarakat yang beisangkutan. Sekarang
kebudayaan ideal juga banyak tersimpan dalarn disk, arsip, koleksi mici film
dan
microfish.
2. Kompleks aktivitas :
Berupa
aktivitas manusia yang saling beiinteraksi, bersifat kongkret dapat diamati
atau
diobservasi. Wujud ini sering
disebut sistem sosial. Sistem sosial ini terdin dari aktivitas-aktivitasmanusia-manusia
yang berinteraksì, berhubungan, serta bergaul satu dengan yang lain dari
detik ke detik, dan hari ke
hari. dan dan tahun ke tahun, selalu menuruti pola-pola tertentu
yang berdasarkan adat tata
kelakuan. Sebagai rangkaian aktivitas manusia dalam masyarakat
sistern sosial bersifat
konkiet, terjadi disekeliling kita sehari-hani. bisa diobservasi. difoto dan
didokurnentasi.
3. Wujud sebagal benda:
Aktivitas
nianusia yang saling beñnieraksi tidak lepas dan berbagai penggunaan peralatan
sebagai hash karya manusia
unluk mencapai tujuannya. Aktivitas karya manusia tersebut
nienghasilkan benda untuk
berbagai keperluan hidupnya. Kebudayaan dalam bentuk fisik
yang kongkret bisa juga disebut
kebudayaan fisik. mulai dari benda yang diarn sampai pada
benda yang bergerak.
Ketiga
wujud dan kebudayaan tadi, dalam kenyataan kehidupan masyarakat tak terpisah
satu sarna lain. Kebudayaan
ideal dan adat istiadat mengatur dan niembeni arah kepada
tindakan-tindakan dan karya
rnanusia. Baik pikiran-pikiran dan ide-ide , maupun tindakan
dalam karya manusia,
menghasilkan benda-benda kebudayaan fisiknya. Sebaliknya kebudayaan
fisik membentuk suatu
lingkungan hidup tertentu yang niakin lama makin nìenjauhkan manusia
dan lingkungan alaniialinya
sehingga mempengaruhi pula pola-pola perbuatannya, bahkan
juga cara berpikirnya.
G.
Orienasi
Nilai Budaya
Kebudayaan
sebagal karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C.Kluckhohn dalam
karyanya Variations in Value
Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan
di dunia, secara universal
menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1. Hakekat hidup manusia ( MH)
Hakekat
hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstrim, ada yang berusaha
untuk memadamkan hidup, ada
pula yang dengan pola-pola kelakuan tertentu mcnganggap
hidup sebagai suatu hal yang
balk, “mengisi hidup”
2. Hakekat karya manusia ( MK)
Setiap kebudayaan hakekamya
berheda-beda, diantaranya ada yang beranggapan bahwa
karya beitujuan untuk hidup.
karya memberikan kedudukan atau kehormatan, karya
merupakan gerak hidup untuk
menambah karya lagi.
3. Hakekat waktu manusia ( WM)
Hakekat
waktu untuk setiap kebudayaan berbeda, ada yang berpandangan mementingan
orientasi masa lampau, ada pula
yang berpandangan untuk masa kini atau masa yang
akan datang.
4. Hakekat alam manusia ( MA)
Ada
kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau
memanfaatkan alam semaksimal
mungkin. ada pula kebudayaan yang beranggapan
manusia harus harmonis dengan
alam dan manusia harus menyerah kepada alam.
5. Hakekat hubungan manusia (
MN)
Dalani
hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia. baik secara
horizontal (sesamanya) maupun
secara vertikal (orientasi kepacla tokoh-tokoh). Ada pula
yang berpandangan
individualistls ( menilai tinggl kekuatan sendiri).
H.
Perubahan
Budaya
Masyarakat
dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah. sekalipun
masyarakat dan kebudayaan primitif
yang terisolasi dan berbagai hubungan dengan masyarakat
lainnya.
Tidak
ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak.
Gerak kebudayaan sebenarnya
adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang
menjadi wadah kebudayaan tadi.
Gerak manusia terjadi oleh karena la mengadakan
hubungan-hubungan dengan
manusia lainnya. Artinya, karena teijadi hubungan antar kelompok
manusia di dalam masyarakat.
Terjadinya
gerak / perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal:
1. Sebab-sebab yang berasal dan
dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya
perubahan jumlah dan komposisi
penduduk.
2. Sebab-sebab pembahan
lingkungan alarn dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat
yang hidupnya terbuka, yang
berada dalani jalur-jalur hubungan dengan masyarakat
dan kebudayaan lain. cenderung
untuk berubah lebih cepat.
Perubahan
ini, selain karena jurnLah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya
difusi kebudayaan,
penemuan-pcnemuan baru. khususnya teknologi dan inovasi.
Perubahan
sosial dan penthahan kebudayaan berbeda. Dalam Perubahan sosial teijadi
perubahan struktur sosial dan
pola-pola hubungan sosial, antara lain, sistem politik dan
kekuasaan, persebaran penduduk.
sistem status, hubungan-hubungan di dalam keluarga.
Perubahan
sosial adalab segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di
dalarn suatu masyarakat. yang
mempengaruhi sistern sosialnya, termasuk didalarnnya niali-nilai,
sikap-sikap dan pola-pola
perilaku di antara kelonipok-kelompok dalam masyarakat.
Sedangkan
perubahan kebudayaan atau akulturasi terjadi apabila suatu kelompok
manusia dengan kebudayaan
tertentu dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing
yang bebrbeda sedemikian rupa,
sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu dengan lambat
laun diterima dan diolah kedalarn
kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya
kepnbadian kebudayaan itu
sendiri.
I.
Kaitan
Manusia Dan Kebudayaan
Secara
sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai
perilaku
kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Telapi
apakah
sesederhana itu hubungan keduanya?
Dalam
sosiologi manusia dan kebudayaan dinilal sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun
keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia mencipiakan
kebudayaan
dan setelah kebudayaan itu tercipta maka
kebudayaan mengatur hidup manusia
agar sesuai dengannya.
Tampak bahwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuaan. Contoh
sederhana
yang dapat kita lihat adalah huhungan antara manusia dengan peraturan-peraturan
kemasyarakatan. Pada saat awalnya
peraturan itu dibuat oleh manusia. setelah peraturan itu
jadi maka
manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dan kebudayaan,
karena kebudayaan itu menipakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang
tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dan kemauan manusia
yang membuatnya.
Dan
sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan
hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagal dialektis.
maksudnya
saling
terkait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu
:
1. Ekstemalisasi, yaitu perasaan dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun
dunianya. Melalui ekstemalisasi
ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia
2. Obyektivasi, yaitu proses
dirnana masyarakat menjadi realitas obyektif. yaitu suatu
kenyataan yang terpisah dan
manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian
masyarakat dengan segala
pranata sosialnya akan inempengaruhi bahkan membentuk
perilaku manusia.
3. Intemalisasi, yaitu proses
dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya
bahwa manusia mempelajari
kembali masyarakainya sendiri agar dia dapat hidup dengan
balk, sehingga manusia menjadi
kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Apabila manusia melupakan bahwa
masyarakat adalah cipiaan manusia, dia akan
menjadi terasing atau tealinasi
(Berger. dalam terjernahan M.Sastrapratedja. 1991: hal : xv)
Manusia dan kebudayaan, atau
manusia dan masyarakat. oleh karena itu mempunyai
hubungan keterkailan yang erdt
satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi
membedakan mana yang lebìh awal
muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap
keberadaan keduanya hams
rnenycrtakan pembatasan rnasalah dan waktu agar penganalisaan
dapat dilakukan dengan lebih
cermat.